Sukma
zikir adalah tangis sepasang bayi kembar
di tengah malam yang lembut
tanpa ibu
tanpa air susu
melukai keheningan tak berdarah
namun menusuk hingga ke dasar doa
kepunyaan semesta
sepanjang jalur asma-Mu
rinai hujan, kelopak batu permata, julur ombak
reranting patah, daun yang menggigil
dengus napas petani yang pontang-panting
adalah gemuruh zikir satu-persatu
zikir adalah pendar cahaya lampu teplok
yang dipakai seorang bocah
sambil mengais kata-kata
di angka matematika
atau denyut nilai sejarah yang sempoyongan
maka, bait-bait surga
seumpama kumpulan kaleng bekas
berisi takbir berwarna rukuk
pada lantai mesjid atau sajadah-sajadah lusuh
sehingga tangis sepasang bayi kembar
malam itu
bukan lagi tanpa ibu
melainkan Tuhanku
lebur dalam zikirku
Medan, 27 Agustus 2009
Jumat, 04 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar